Peluang Investasi



TOPOGRAFI

Secara geologis Kabupaten Kubu Raya hampir seluruhnya terdiri dari endapan aluvial, pasang surut, danau, rawa dan undak. Berdasarkan posisinya , seluruh areal terletak pada formasi aluvium dan endapan rawa (Qa). Formasi ini terdiri dari kerikil, pasir, lanau, lumpur dan gambut. Secara keseluruhan terdapat 6 jenis formasi geologi dengan penyebaran luas yang bervariasi. Formasi geologi yang paling dominan adalah endapan aluvial-rawa dengan luasan mencapai 689.045,14 (98,64%) dari total luas wilayah kabupaten.
Dengan formasi geologi seperti itu, maka Kabupaten Kubu Raya banyak memiliki variasi dan potensi alam, baik potensi lahan maupun potensi bahan tambang. Bahan tambang yang ada antara lain : emas, tembaga, perak, batu bara dan besi.


Formasi endapan aluvial (Qa) membentang mulai wilayah Kecamatan Kuala Mandor B hingga Tanjung Terung dan muara Sungai Durian Sebatang . Formasi Hamisan (Toh) tersebar di bagian selatan Kecamatan Kuala Mandor B. Formasi batuan Gunung Api Kerabai (Kuk) menyebar di bagian tengah dan selatan pulau Padang Tikar dan di bagian selatan Kecamatan Kubu. Formasi Batu Pasir Kempari (Kuke) dapat dijumpai di Pulau Padang Tikar. Formasi Sepauk (Kls) dijumpai di wilayah Kecamatan Terentang, Sungai Raya dan Sungai Ambawang. Sedangkan Formasi Granit Sukadan (Kus) terdapat di Gunung Ambawang dan Gunung Gadung Batu Ampar.


SISTEM LAHAN

Secara fisiologis wilayah Kubu Raya termasuk dalam satuan wilayah fisiografis Dataran Rawa Pantai Kapuas. Sedangkan secara Geomorfologis merupakan dataran pasang-surut dengan bentuk permukaan datar. Berdasarkan wilayah fisiografis tersebut, kondisi geomorfologis wilayah Kubu Raya dibagi lebih rinci menjadi unit-unit sistem lahan dan sifat-sifat fisik lainnya. Sistem lahan dapat digunakan untuk menilai potensi fisik lahan sebagai pendekatan pada tahap awal untuk membantu perencanaan pengembangan lebih lanjut suatu wilayah.



Secara keseluruhan di wilayah Kabupaten Kubu Raya terdapat 9 sistem lahan. Dari 9 sistem lahan tersebut, hanya 4 sistem lahan yang paling banyak dijumpai di wilayah Kubu Raya, yaitu sistem lahan Kejapah (KJP), sistem lahan Kahayan (KHY), sistem lahan Mendawai (MDW) dan sistem lahan Gambut (GBT).
  

PEREKONOMIAN DAERAH

Kondisi ekonomi daerah secara umum dapat ditunjukkan oleh angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), investasi , inflasi, pajak dan retribusi, pinjaman dan pelayanan bidang ekonomi. Besaran nilai PDRB ini secara nyata mampu memberikan gambaran mengenai nilai tambah bruto yang dihasilkan unit-unit produksi pada suatu daerah dalam periode tertentu.


TINGKAT INVESTASI

Untuk mengetahui beberapa perusahan yang menanamkan modal di Kabupaten Kubu Raya, sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut :


INDUSTRI, PERDAGANGAN, DAN UMKM

Industri merupakan salah satu pengungkit perekonomian Kabupaten Kubu Raya yang cukup menjanjikan, terutama industri kecil menengah. Selain kegiatan perindustrian, kegiatan perdagangan juga cukup potensial. Perdagangan yang paling dominan adalah perdagangan hasil bumi masyarakat setempat.
  

SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP

Kubu Raya dengan luas sekitar 6.985,20 Km2, mempunyai berbagai potensi  sumber daya alam untuk pengembangan pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan serta dalam bentuk potensi  bahan tambang dan sumber daya energi. Selain sektor pertanian yang menjadi primadona, sektor perikanan memiliki potensi yang dapat diandalkan yang didominasi oleh perikanan laut mengingat Kabupaten Kubu Raya memiliki luas laut yang memadai yaitu luas sekitar 1.630,68 Km2 dan luas perairan umum sekitar 760 Km2.

Pertanian lahan kering maupun lahan basah sangat potensial, terdapat beberapa komoditas yang dibudidayakan yaitu : padi, jagung, ubi, kedelai, kacang tanah serta sayur dan buah-buahan. Daerah-daerah sentra penghasil komoditas tersebut antara lain adalah Kecamatan Sungai Kkap,Terentang, Batu Ampar, Rasau Jaya dan Teluk Pakedai. Daerah-daerah ini merupakan daerah yang terkenal  di Kalimantan Barat sebagai sentra pertanian dengan produksi pertanian yang cukup besar. Bahkan untuk Kecamatan Sungai Kakap telah diusulkan menjadi kawasan Usaha Agropolitan Terpadu (KUAT) dan juga Kecamatan Rasau Jaya sebagai Kota Mandiri Terpadu (KTM), dengan basis industri pertanian, peternakan dan perikanan dengan daya dukung lahan yang memadai.


Kegiatan perkebunan untuk komoditas dalam skala industri yaitu komoditas karet, kelapa dan kelapa sawit yang tersebar beberapa kecamatan yaitu Kecamatan Sungai Ambawang, Kuala Mandor B, Batu Ampar, Kubu dan Sungai Kakap dengan produksi yang cukup baik, bahkan untuk komoditas kelapa sawit diperkirakan produsinya akan terus meningkat seiring makin banyaknya pelaku usaha yang melakukan pembukaan areal baru untuk perkebunan kelapa sawit.

Potensi sektor kehutanan masih didominasi pada industri pengolahan kayu yang terbagi dalam dua kelompok, yaitu Industri Primer Izin Usaha Industri Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUI-PHHK) dan Izin Pengolahan Kayu Lamjutan (IPKL). Potensi hutan alam dan hutan produksi cenderung menurun dan hanya jenis tertentu yang dapat dimanfaatkan yaitu potensi kayu bakau (mangroove) dengan pangsa pasar ekspor dalam bentuk arang briket dan juga Hutan Tanaman Industri.
Peternakan hewan dan unggas dengan jumlah yang potensial terdapat disetiap kecamatan Kabupaten Kubu Raya dengan jenis sapi, kambing, kerbau dan babi. Kelompok unggas didominasi oleh jenis ayam dan bebek. 


Sektor perikanan produksinya didominasi oleh perikanan laut, disamping juga terdapat dari budidaya tambak, kolam dan keramba dalam jumlah yang cukup berarti.

Dilihat dari potensi yang ada, peluang pengembangan usaha perikanan budidaya di wilayah Kabupaten Kubu Raya masih sangat potensial untuk dikembangkan khususnya pada komoditas-komoditas yang prosfektif seperti komoditas ikan-ikan air tawar berupa ikan mas, ikan betutu, udang galah, ikan lele, ikan nila, ikan paten, ikan bawal dan ikan jelawat. Sementara untuk budidaya air payau dan laut komoditas yang prosfektif yang dapat dikembangkan berupa ikan kerapu, udang windu, udang vanamaae, kepiting bakau, ikan bandeng dan ikan kakap putih. Selain ikan-ikan konsumsi, prosfektif pengembangan usaha perikanan budidaya yang sangat potensial untuk dikembangkan di Kabupaten Kubu Raya adalah pada komoditas ikan arwana. Komoditas ini cukup banyak dikembangkan di wilayah Kabupaten Kubu Raya, baik dari investor lokal maupun investor dari luar Propinsi Kalimantan Barat.


Bahan Galian C terdiri dari pasir sungai, pasir dan tanah dan kuasa pertambangan jenis bauksit serta batu bara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar